Produser : Ram Soraya, Sunil Soraya
Produksi : Soraya Intercine Films
Country : Indonesia, USA
Language : Bahasa Indonesia, English
Release : 2014
Durasi : 136 Menit
21Cineplex
Blitzmegaplex
Sutradara : Rizal Mantovani
Rizal Mantovani merupakan seorang Sutradara asal Indonesia. Rizal dikenal sebagai sutradara beberapa video klip dan film layar lebar Indonesia. Rizal merupakan pendiri Dreamscape yang dibuat agar ia memperoleh kebebasan dalam mengembangkan ide-idenya.
Rizal Mantovani sempat menyutradarai beberapa judul film layar lebar, diantaranya 5 cm (2012), Air Terjun Pengantin Phuket (2013), Crush (2014), dan banyak lainnya.
1. Herjunot Ali
Mahbub Herjunot Ali merupakan aktor dan presenter asal Indonesia. Herjunot Ali memulai kariernya sebagai seorang finalis MTV VJ Hunt 2004 yang diselenggarakan MTV Indonesia. Junot juga juga pernah menjadi presenter Indonesian Idol Extra musim kedua.
Herjunot Ali sempat bermain dalam beberapa judul film layar lebar, diantaranya Di Bawah Lindungan Ka'bah (2011), 5 cm (2012), Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013), dan banyak lainnya.
Raline Shah adalah seorang aktris asal Indonesia yang berdarah Melayu. Raline merupakan salah satu finalis Puteri Indonesia 2008 dan berhasil menjadi puteri tervaforit. Dia menempuh pendidikan di National University of Singapore di bidang ilmu politik, dan meraih gelar B.A in Political Science and New Media & Communications (Hons).
Raline Shah bermain dalam seluruh sekuel film 99 Cahaya di Langit Eropa sebagai Fatma, yaitu pada tahun 2013 dan 2014. Dia juga bermain dalam film Bibir Mer (1992) dan 5 cm (2012).
Fedrian Nuril adalah seorang model, aktor, dan musisi asal Indonesia. Fedi Nuril tergabung dalam grup band Garasi. Dia dan Grup Bandnya berkesempatan bermain dalam sebuah film layar lebar dengan judul yang sama dengan nama grup bandnya, Garasi.
Fedi Nuril sempat bermain dalam beberapa film layar lebar, diantaranya 5 cm (2012), Moga Bunda Disayang Allah (2013), Barakati (2014), dan banyak lainnya.
Sinopsis:
Film ini diadopsi dari sebuah novel dengan judul yang sama. Film ini mengambil latar di Washington D.C.
Hentakan lembut music trance yang mengalun dalam sebuah pesta di rumah mewah mempertemukan Reuben dan Dimas, mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Amerika. Malam itu keduanya berjanji; Bahwa suatu hari mereka akan menulis sebuah buku, sebuah cerita roman sains yang menggerakkan hati banyak orang. Kisah tentang Kesatria Puteri dan Bintang Jatuh.
Jakarta, dari sebuah kantor eksekutif, sebuah wawancara mendadak antara Ferre seorang eksekutif muda, kaya, pintar dan terkenal; Dan Rana, wakil pemimpin redaksi majalah wanita papan atas di Indonesia; mengubah jalan hidup keduanya. Wawancara langka penuh kejujuran tentang, cinta, pengorbanan, dan kebebasan . Obrolan manis penuh hentakan denyut jantung dan tatapan yang amat dalam, bahkan terlalu dalam bagi Ferre dan Rana. Keduanya jatuh cinta.
Rana telah bersuamikan Arwin seorang pengusaha dari keluarga terkenal dan terpandang di Jakarta. Laki-laki pilihan Rana setelah seluruh keluarga besarnya mendukung, betapa Rana beruntung jika menikah dengan Arwin dan betapa Arwin adalah pria pilihan keluarga yang pantas dinikahi dan dibanggakan.
Kisah indah Ferre dan Rana berlanjut dan semakin dalam. Bagaikan Kesatria dan Puteri di kerajaan cinta. Keduanya mabuk dalam cinta yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Ferre dan Rana tidak bisa lepas dari kekacauan cinta terlarang yang terasa benar, dan keteraturan kehidupan pribadi rumah tangga Rana dan Arwin yang baik-baik saja, tetapi terasa salah.
Diva, seorang model papan atas tiba-tiba muncul dalam kehidupan Ferre. Dengan segala kekacauan dan keteraturan semesta, dibawah malam penuh bintang dan kelebat bintang jatuh; Diva hadir. Anehnya ternyata selama ini Diva tinggal di cluster yang sama dengan Ferre, bahkan rumah mereka saling berhadapan.
Reuben dan Dimas, Ferre, Rana, Arwin dan Diva, akhirnya bertemu tanpa saling mengenali satu sama lain dalam sebuah blog agresif, puitis, romantis, fenomenal bernama Supernova.